3 Hal yang dilakukan setelah menginstall Ubuntu (untuk Developer)
Saya termasuk orang yang sering install ulang, paling kurang dalam setahun mungkin saya akan install ulang Laptop atau PC yang saya gunakan sebanyak 6 kali. Yup, memang aneh untuk sebagian orang. Namun bagi saya, menginstall ulang memiliki keasyikan tersendiri(lagi-lagi ini juga termasuk hal yang aneh menurut sebagian orang :D). Maka dari itu saya mencoba membuat catatan untuk diri saya, atau mungkin berguna bagi anda yang mungkin habis install ulang Laptop atau PC. Berikut 3 hal yang dilakukan setelah menginstall Ubuntu. langsung saja ke nomor 1
1. Install kebutuhan sebagai developer
Untuk memudahkan urusan development kita bisa menginstall beberapa package, diantaranya build-essential
, git
dengan menjalankan perintah:
sudo apt install -y git build-essential software-properties-common
Tak lengkap jika kita tidak menginstall aplikasi-aplikasi penunjang seperti pemutar video, music, image editor atau bahkan tools untuk screenshoot, kita bisa mengintall aplikasi yang digunakan untuk mengerjakan itu semua. tinggal jalankan diterminal:
sudo apt install vlc gimp inkscape flameshot
table dibawah ini menjelaskan lebih detail tentang package yang kita install diatas:
Nama | Deskripsi |
---|---|
build-essential | package-package yang dibutuhkan untuk compile/ build aplikasi yang menggunakan bahasa C ATAU C++ |
git | Aplikasi Version Control System, yang banyak digunakan dalam pengembangan program |
software-properties-common | digunakan agar bisa menginstall aplikasi melalui PPA atau source/vendor lain selain dari Official repo |
vlc | Pemutar Video atau Multimedia Player |
gimp | Image Editor dan manipulator |
inkscape | Vector Editor |
flameshot | Aplikasi Screenshot tool |
Untuk mengetahui lebih detail tentang packages diatas bisa menggunakan perintah:
apt show <<NAMA_APLIKASI>>
contoh output ketika menjalankan perintah apt show build-essential
:

2. Install Browser Selain Browser bawaan
Browser merupakan alat untuk kita Berselancar
menjelajahi dunia maya. banyak sekali pilihan browser yang bisa kita gunakan. tapi saya biasanya menggunakan google-chrome dan brave sebagai alternative atau bahkan pelengkap dari epiphany
atau firefox. Berikut table browser-browser bisa diinstall disertai penjelasan dan link mendownload:
Nama | Deskripsi | Link Download |
---|---|---|
google-chrome | Title | https://www.google.com/chrome/? |
brave | Text | https://brave.com/download/(https://brave.com/linux/#linux) |
edge(beta) | Text | https://www.microsoftedgeinsider.com/en-us/ |
3. Install Code Editor
Untuk pilihan Code Editor dan IDE(Integrated Development Environment), sebetulnya setiap developer memiliki selera yang berbeda-beda.
Untuk saya pribadi yang biasa mengunakan python sebagai bahasa utama untuk development, saya menggunakan VSCode atau Pycharm Professional(sebetulnya fitur2 dasar PyCharm Community sudah cukup). untuk itu berikut table IDE dan Code Editor yang bisa kita Install pada Distro Ubuntu beserta turunannya atau Distro yang berbasis debian:
Nama | Deskripsi | Link Download |
---|---|---|
VSCode | Text | https://code.visualstudio.com/download |
PYCharm Community | Text | https://www.jetbrains.com/pycharm/download/#section=linux |
Atom | Text | https://atom.io/download/deb |
Sublime Text 3 | Text | https://www.sublimetext.com/docs/3/linux_repositories.html |
3 hal diatas memang menjadi kegiatan rutin saya ketika selesai menginstall Ubuntu, langkah selanjutnya bisa kita sambung dilain kesempatan. Biasanya saya sudah backup folder .ssh di home direktori agar saya tidak terus-terusan membuat file id_rsa
baru untuk bisa mengakses VCS(Version Control Syatem) seperti Github, gitlab, bitbucket atau bahkan phabricator yang digunakan saya pribadi atau kantor untuk mendukung pengembangan software secara kolaboratif.
Semoga catatan ini bermanfaat khususnya untuk saya pribadi, umumnya untuk yang membaca. Terima Kasih